Pengertian dan Makna Bhinneka Tunggal Ika
Di halaman 101, kita diminta untuk menjawab pertanyaan tentang pengertian dan makna Bhinneka Tunggal Ika.
Apakah teman-teman sudah menemukan jawabannya? Berikut ini Bobo akan berikan alternatifnya. Simak, yuk!
Sejarah Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan nasional Indonesia. Arti dari simbol tersebut adalah berbeda-beda tetapi tetap satu meski ada perbedaan namun tetap harus bersatu.
Bhinneka Tunggal Ika sendiri terdapat pada Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular. Kakawin berbahasa Jawa Kuno itu ditulis olehnya pada masa kekuasaan Raja Majapahit, Hayam Wuruk tepatnya pada akhir abad ke-14.
Toleransi dan Saling Menghormati
Bhinneka Tunggal Ika memberikan pemahaman mengenai arti pentingnya saling menghormati antar sesama. Serta hidup berdampingan di tengah-tengah perbedaan masyarakat.
Tak hanya itu, rakyat Indonesia juga diharapkan mampu untuk menghormati dalam berbagai aspek kehidupan, seperti berbudaya, beragama, dan berkeyakinan.
Asal mula Bhinneka Tunggal Ika
Kutipan frasa Bhinneka Tunggal Ika terdapat di dalam Kakawin Sutasoma pada pupuh 139 bait 5. Berikut isinya.
Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa
Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen
Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal
Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa
Karena itu, dari Kitab Sutasoma frasa Bhinneka Tunggal Ika ikut lahir. Kini frasa itu menjadi semboyan rakyat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. (OL-14)
Pengertian Bhinneka Tunggal Ika dalam Buku Sutasoma
Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular ditulis pada masa kerajaan Majapahit, tepatnya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, sekitar abad ke 14.
Hasan Irsyad dkk dalam jurnal STILISTIKA Vol. 9 No. 2 Juli–Desember 2016 menjelaskan bahwa pada kakawin inilah dapat ditemukan teks asli Bhinneka Tunggal Ika, yakni pada pupuh CXXXIX bait kelima baris empat.
Rizal Mustansyir dalam Jurnal Filsafat Agustus ’95 menulis bahwa istilah Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa dari bahasa Sansekerta, “Bhinneka”, “Tunggal”, dan “Ika” berasal dari kata "Bhinna + Ika" yang berarti "berbeda-beda itu"; "Tunggal" artinya satu; "Ika" yang berarti "itu".
Jadi istilah "Bhinneka Tunggal Ika" secara etimologis berarti: Berbeda-beda itu dalam satu itu. Kata itu yang pertama merupakan rangkaian dengan kata "Bhinna", yakni "berbeda-beda itu".
Kata "itu" yang kedua secara deiktik mengacu pada bangsa Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika dalam arti yang luas yaitu, beranekaragam etnik, budaya dan agama, namun ada dalam kesatuan yakni bangsa Indonesia.
Kesatuan di sini merupakan hasil kesepakatan bangsa Indonesia untuk mengatasi keanekaragaman yang ada, sehingga dapat mencegah timbulnya konflik.
Bhinneka Tunggal Ika dalam hal ini mengandung aspek keharusan (das Sollen) bagi keutuhan bangsa Indonesia.
Persatuan dalam Perbedaan
Walau banyak perbedaan, hal itu tidak boleh dijadikan alasan bagi rakyat Indonesia untuk bersatu. Setiap rakyat Indonesia harus menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan.
Nah, itulah sedikit penjelasan mengenai sejarah dan makna Bhinneka Tunggal Ika dalam Kitab Sutasoma. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan kamu mengenai Pancasila ya!
Editor: Johnny Johan Sompotan
From Simple English Wikipedia, the free encyclopedia
Bhinneka Tunggal Ika (English: "It is different, [yet] it is one") is Indonesia's official national motto. It's written on the emblem of Indonesia, called the Garuda Pancasila. The phrase means "Unity in Diversity" in Old Javanese. This motto is also in Indonesia's Constitution, in article 36A. It talks about Indonesia being united and whole even though it has many cultures, languages, ethnicities, religions, and beliefs.[1]
The words come from an Old Javanese poem called Kakawin Sutasoma, written by Mpu Tantular, a famous poet in Javanese Literature during the time of the Majapahit empire in the 14th century. King Rājasanagara, also known as Hayam Wuruk, was ruling then.[2]
Bobo.id - Pada materi PPKn kelas 7 SMP, kita akan belajar tentang keberagaman dalam Bhinneka Tunggal Ika.
Seperti kita tahu, Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya akan keragaman. Mulai dari suku, agama, dan ras.
Oleh karena itu, diperlukan sebuah semboyan yang mampu membentuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Semboyan bangsa Indonesia berbunyi Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tetap satu jua.
Tak hanya dijadikan semboyan bangsa, Bhinneka Tunggal Ika juga harus jadi pedoman dalam kehidupan.
Pengertian Bhinneka Tunggal Ika dalam lambang negara Garuda Pancasila
Setelah kemerdekaan, kata Bhinneka Tunggal Ika dari Buku Sutasoma digunakan kembali oleh bangsa Indonesia.
Sebab, hal ini sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki banyak perbedaan latar belakang.
Perbedaan atau keberagaman pada masyarakat Indonesia ini meliputi suku, agama, ras, budaya, dan lainnya.
Meski hidup di tengah keberagaman, masyarakat harus tetap bersatu untuk meraih kedaulatan Indonesia.
Bhinneka Tunggal Ika dirasa sangat cocok untuk membentuk bangsa yang kokoh di tengah banyak perbedaan.
Karena Bhinneka Tunggal Ika sudah mendarah daging, maka semboyan ini jadi bagian lambang Garuda Pancasila.
Baca Juga: Pengertian dan Makna Bhinneka Tunggal Ika dalam Persatuan, Materi PPKn
Telah menjadi semboyan nasional, maka Bhinneka Tunggal Ika mengalami pergeseran makna asli.
Sejak jadi semboyan nasional, pengertian Bhinneka Tunggal Ika tidak lagi berkaitan dengan suatu keyakinan tertentu.
Pengertian Bhinneka Tunggal Ika dalam lambang negara Garuda Pancasila adalah berbeda-beda tapi tetap satu jua.
Keberagaman yang Bersatu
Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya dari Sabang-Merauke. Banyak perbedaan itulah yang membuat Indonesia dikatakan sebagai negara yang unik. Meski berbeda-beda, semangat persatuan dan kesatuan untuk negara tetap harus berkobar.
Kekayaan Budaya dan Keunikan
Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan, tradisi, kesenian, dan bahasa. Keempat aspek warisan para leluhur itulah yang harus kita jaga hingga akhir hayat.
Arti dan Makna Bhinneka Tunggal Ika, Semboyan Nasional Indonesia
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika ternyata berasal dari Kitab Sutasoma yang karya Mpu Tantular. Ia membuat kitab tersebut pada masa Kerajaan Majapahit.
Lantas, seperti apa sejarah dan makna Bhinneka Tunggal Ika dalam Kitab Sutasoma tersebut? Berikut ini ulasannya dirangkum berbagai sumber, Sabtu (7/10/2023).